Halloween berasal dari festival
Samhain (dari
bahasa Irlandia Kuno samain) yang dirayakan orang
Kelt zaman kuno.
[1] Festival Samhain merupakan perayaan akhir musim
panen dalam kebudayaan orang
Gael, dan kadang-kadang
[2] disebut "Tahun Baru Kelt".
[3] Orang Kelt yang menganut
paganisme secara turun temurun menggunakan kesempatan festival untuk menyembelih
hewan ternak dan menimbun makanan untuk persiapan
musim dingin. Bangsa Gael kuno percaya bahwa tanggal 31 Oktober, pembatas dunia orang mati dan dunia orang hidup menjadi terbuka. Orang mati membahayakan orang hidup dengan membawa penyakit dan merusak hasil panen. Sewaktu merayakan festival, orang Gael menyalakan api unggun untuk membakar tulang-tulang dari hewan yang mereka sembelih. Orang Gael mengenakan kostum dan
topeng untuk berpura-pura sebagai arwah jahat atau berusaha berdamai dengan mereka.
[4][5]
[sunting] Asal usul istilah
Halloween merupakan kependekan dari
All Hallows' Even (
eve dan
even sama-sama berarti
petang/
malam) yang berarti malam sebelum hari raya
All Hallow yang sekarang disebut
Hari Raya Semua Orang Kudus (
All Saints Holy Day). Huruf "n" di akhir kata
Halloween berasal dari kata
even.
[6]. Pada zaman dulu, tanggal 1 November dipakai sebagai hari festival keagaamaan di berbagai tradisi paganisme Eropa
[3] hingga
Paus Gregorius III dan
Paus Gregorius IV memindahkan perayaan All Saints' Day menurut
kalender santo dari tanggal 13 Mei ke tanggal 1 November. Tanggal 13 Mei dulunya dirayakan sebagai hari raya paganisme untuk festival
Lemuria.
Hari Raya Semua Orang Kudus ditentukan misionaris Kristen bertepatan dengan hari raya pagan dengan alasan ingin orang pagan mempercayai agama Kristen.
Hari Para Arwah (Day of the Dead) yang merayakan kedatangan arwah sanak keluarga dan kerabat kembali ke bumi sampai sekarang masih diperingati di beberapa negara seperti di
Brazil,
Meksiko,
China dan
Filipina.
[sunting] Simbol Halloween
Simbol Halloween yang dimengerti secara universal adalah
labu yang diukir membentuk wajah "menyeramkan" yang disebut
Jack-o'-lantern. Di dalam Jack-o'-lantern biasanya diletakkan lilin menyala atau lampu agar terlihat lebih seram di tempat gelap.
Di Amerika Serikat, lentera Jack-o'-lantern sering diletakkan di depan pintu masuk rumah sesudah hari mulai gelap. Tradisi mengukir Jack-o'-lantern berasal dari Amerika Utara yang banyak menghasilkan labu berukuran besar.
Simbol-simbol perayaan Halloween menggambarkan keadaan alam di
musim gugur, termasuk labu hasil panen dan
orang-orangan sawah sebagai penjaga hasil panen. Selain itu, simbol-simbol Halloween juga dekat dengan kematian, keajaiban, monster, dan karakter menyeramkan hasil rekaan pembuat film Amerika dan
perancang grafis. Karakter-karakter yang sering dikaitkan dengan Halloween adalah setan dan iblis dari kebudayaan Barat, manusia labu,
makhluk angkasa luar,
penyihir,
kelelawar,
burung hantu, burung
gagak,
burung bangkai,
rumah hantu,
kucing hitam,
laba-laba,
goblin,
zombie,
mumi,
tengkorak, dan manusia
serigala. Karakter film horor klasik seperti
drakula atau
monster Frankenstein juga dipakai untuk perayaan Halloween.
Hitam dan
oranye dianggap sebagai warna tradisional Halloween, walaupun sekarang banyak juga barang-barang Halloween berwarna
ungu,
hijau dan
merah.
Di belahan bumi beriklim sejuk, perayaan Halloween berlangsung di musim
apel. Salah satu makanan Halloween adalah apel karamel (apel yang dicelup ke dalam cairan gula). Hidangan lain yang lekat dengan tradisi Halloween adalah
pai labu,
sari buah apel (minuman
cider),
candy corn,
bonfire toffee,
candy apple, dan permen yang dibungkus dengan warna-warni Halloween (oranye, coklat, atau hitam).
[sunting] Perayaan di Amerika Serikat
Bagi anak-anak di Amerika, Halloween berarti kesempatan memakai kostum Halloween dan mendapatkan permen, sedangkan bagi orang dewasa adalah kesempatan berpesta kostum. Bagi pedagang eceran di Amerika, Halloween berada di urutan kedua di bawah hari Natal sebagai perayaan yang paling menguntungkan.
[7].
Sejarah topeng dan kostum Halloween sebelum tahun 1900 di Amerika atau di tempat lain masih sedikit yang diketahui karena keterbatasan
sumber primer.
[8] Kostum Halloween yang diproduksi massal belum terlihat di toko-toko hingga tahun 1950-an, walaupun topeng Halloween sudah ada lebih dulu.
Di tahun 2005, asosiasi produsen permen Amerika melaporkan 80% orang dewasa berencana membagi-bagikan permen kepada anak-anak yang datang,
[9], sedangkan 93% anak-anak ingin berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga di malam Halloween.
[10]
Kota
Anoka di negara bagian
Minnesota mengklaim diri sebagai "ibu kota Halloween" dan merayakannya dengan pawai besar-besaran. Kota
Salem di
Massachusetts yang terkenal dengan legenda tukang sihir dari Salem biasanya didatangi lebih banyak wisatawan menjelang perayaan Halloween.
Kota
New York mengadakan pawai perayaan Halloween terbesar di Amerika Serikat yang disebut The Village Halloween Parade. Pawai yang dirintis pembuat topeng di
Greenwich Village New York sekarang menarik perhatian 50 ribu peserta berkostum dan ditonton oleh 4 juta pemirsa televisi.
[11]
Comments
Post a Comment