contoh KOTAK OBAT MAGH Lengkap

  DOWNLOAD File Word

makalah "AKHLAK TERPUJI"


AKHLAK

            Diantara manusia ada yang mampu mengendalikan nafsunya yang cenderung mengarah pada perbuatan buruk. Namun banyak pula manusia yang tidak dapat mengendalikan nafsunya,bahkan mereka selalu menuruti nafsunya itu,seolah kebenaran tertutup dari mata hatinya.

A.Tobat dan Berbagai Dalil Naqlinya
1.Pengertian Tobat
            Tobat adalah proses menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan berupaya sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali. Contoh kesalahan itu adalah tidak memuliakan anak yatim,tidak menyantuni fakir miskin,merasa tidak cukup,mendustakan pahala yang baik,mengumpat,mencela,tidak melaksanakan rukun islam terutama mendirikan solat.
Selain kesalahan tersebut adapula kesalahan yang tergolong dosa besar yaitu musyrik,berzina,membunuh dan sebagainya.

2.Berbagai Dalil Naqli tentang Tobat
            Berbagai dalil naqli yang berhubungan dengan tobat adalah sebagai berikut :
a.      QS. an-Nur(24):31
b.      QS. Ali-Imran(3):90
c.       QS. An-Nisa(4):18
d.      QS. al-Ma-idah(5):34
e.      QS. Al-Baqarah(2):222

B. Kriteria Orang Bertobat
            Orang yang bertobat terdiri dari 3 kriteria yaitu :
1.     Orang yang bertobat setelah melakukan kesalahan
ð  Tobat ini akan diampuni dosanya oleh Allah.
2.    Tobat Seseorang Ketika Hampir Mati atau Sekarat
ð  Tobat semacam ini tidak dapt diterima Allah.
3.    Tobat Nasuha atau Tobat yang Sebenar-benarnya
ð  Tobat nasuha adalah tobat yang dilakukan dengan sungguh – sungguh , tobat semacam inilah yang dinilai paling tinggi. Tobat nasuha dapat dilakukan dengan proses sebagai berikut :
a.      Segera mohon ampun dan meminta tolong kepada Allah.
QS. An-Nahl(16):53
b.      Meminta pertolongan dari perbuatan setan atau iblis dan dari kejahatan makhluk lainnya. QS. An-Nas(114):1-6 serta QS. al-Falaq(113):1-5
c.       Bersegera berbuat baik atau mengadakan perbaikan dengan sungguh-sungguh sesuai keadaan,tidak melampaui batas,dan hasilnya tidak boleh diminta segera. QS.al-A’raf(7):35, QS. Hud(11):112, QS. Al-Isra’(17):17-19, QS.al-Anbiya’(21):90 dan 37
d.      Sadar karena tidak semua keinginan tercapai. QS. An-Najm(53):24-25)
e.      Menggunakan akal dengan sebaik-baiknya agar tidak dimurkai Allah
(QS. Yunus (10):100 dan menggunakan pengetahuan tanpa mengikuti nafsu yang buruk (QS. Hud(11):46 dan ar-Rum(30:29) dan sebagainya;
f.        Senantiasa bersabar (QS. Al-Baqarah(2):155-157)
g.      Melakukan solat mencegah perbuatan keji dan munkar
 (QS. Al-Ankabut(29):45)
h.      Terus-menerus berbuat baik agar diberi hikmah (QS. Yusuf(12):22, al-Qassa(28):4, al-Furqon(25):69-71, dan at-Taubah(9):11

C.Raja’ (Mengaharap keridaan Allah)
1. Berbagai Cara Menggapai Rida Allah
            Raja’ berari optimis penuh harp kepada Allah. Perbuatan yang diridai Allah adalah sebagai berikut :
a.      Menyembah hanya kepada Allah swt.
b.      Senantiasa meningkatkan ibadah kepada Allah swt.
c.       Melaksanakan sunah-sunah Rasulullah saw.
d.      Berbuat baik kepada orangtua.
e.      Menyantuni fakit miskin dan anak yatim.
f.        Menyedekahkan harta dijalan Allah.
g.      Rela berkorban demi tegaknya agama Allah.

2.Rida Allah Tergantung Kepada Orangtua
            Berbakti kepada orangtua memiliki berbagai keutamaan, diantaranya sebagai berikut:
a.      Berbakti kepada kedua orangtua adalah amal yang paling utama.
b.      Di dalam rida orangtua terkandung rida Allah swt.
c.       Berbakti kepada kedua orangtua dapat mempermudah kita mencapai segala sesuatu yang diharapkan dan dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu melalui cara beramal saleh.
d.      Dengan bersilaturahim kepda orangtua,seseorang akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umurnya.
e.      Allah akan membalas dengan surga yang penuh kenikmatan kepada anak yang berbakti kepada orangtua.
f.        Anak yang berbuat baik kepada orangtua nya akan dihindarkan dari berbagai malapetaka.

3.Bentuk-Bentuk Berbakti Kepada Orangtua
            Bentuk-bentuk berbakti kepada orangtua antara lain ;
a.      Berakhlak baik kepada keduanya.
b.      Berkata kepdanya keduanya dengan perkataan yang lemah lembut atau berbicara dengan perkataan yang mulia kepda orangtua.
c.       Tawadu’ (rendah hati) atau tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaaan hina dan membutuhkan pertolongan orangtua kita.
d.      Berusaha membantu meringankan beban orangtua,baik dari segi materi ataupun tenaga.
e.      Mendoakan kedua orangtua, baik ketika orangtua masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

          

Comments