Daftar
Isi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………… 1
1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………….......... 2
1.3 Dasar Teori ………………………………………………………...2
II. ISI
2.1 Tema Kegiatan ……………………………………………………. 3
2.2 Macam Kegiatan ………………………………………………… . 3
2.3 Peserta ……………………………………………………………. .3
2.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ………………………………… . 4
2.5 Susunan Kepanitiaan ……………………………………………. . 4
2.6 Estimasi Biaya ……………………………………………………..5
III. PENUTUP
3.1 Penutup………………………………………………………... 8
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa perkembangan seni lukis di Negara ini sangatlah pesat
berbagai jenis lukisan baru bermunculan dimana-mana, ,mereka berlomba
menunjukan keunggulan dari setiap lukisan yang mereka temukan. Maka dari itu
kita harus bias melestarikan lukisan tradisional.
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar.
Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang
lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua
untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau
gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti
arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah
yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua,
lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya
adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa
dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya
lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti
seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding,
lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia,
sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar).
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang,
dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk
dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra
dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya.
Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa
besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh
pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan
dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi
berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan yang hendak di capai dari pergelaran ini adalah:
1.Memotivasi pembentukan sikap terhadap lukisan tradisional.
2.Untuk mempertahankan semangat kebudayaan nusantara khususnya di bidang seni
lukis.
3.Untuk mengembangkan semangat
dalam pengembangan lukisan tradisional.
4.Untuk menambah kekreatifan siswa dalam melaksanakan suatu pergelaran yang
menarik.
1.3 Dasar Teori
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan
dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni
murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya
untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih
menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun
sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik
kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain
dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian
yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari
menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek
tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa
saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa
dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam,
dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Sejarah seni lukis di Indonesia
Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di
Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran
romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.
Raden Saleh Syarif Bustaman
adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya
Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan
belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia
yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni
lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans
Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era
revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema
romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang
berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang
mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi
musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis
seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia
cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi
komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni
mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai.
Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda.
Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI
ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.
Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah
diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau
seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di
pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul
berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997.
Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi
galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat,
tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.
II. ISI
2.1 Tema Kegiatan
“Dengan pergelaran “Seni Lukis Tradisional” kembangkan semangat lukisan
sebagai identitas bangsa lewat apresiasi yang kreatif.”
2.2 Macam kegiatan
~ Pameran Seni lukis
~ Hiburan
2.3 Peserta
Dalam pergelaran ini, kami turut mengundang:
-Bapak Walikota Kota Jawa Barat atau yang mewakili 1 orang
-Bupati Subang Tengah atau yang mewakili, 1 orang
- Pejabat-Pejabat Pemerintahan Kota Subang dan Ajkarta, 10 orang
- Para Donatur/sponsor pergelaran, 6 orang
- Kepala Sekolah dari setiap sekolah dan SMPN Satu Atap 1 Kalijati, 6 orang
- Guru-guru dan Staf Tata Usaha SMPN Satu Atap 1 Kalijati, 40 orang
- Perwakilan dari Setiap sekolah di Kota Subang, 6 orang
- Seluruih siswa SMPN Satu Atap 1 KaliJATI. 800 orang
- Undangan dari band 10 orang
Jumlah
880 orang
2.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pergelaran dilaksanakan pada:
Hari dan tanggal : Sabtu,20 Juni 2018
Waktu : 08.00 sampai dengan selesai
Tempat : Subang Lapangan Bintang
2.5 Susunan Kepanitiaan
Ketua Panitia : Ober Sindezca
Sekretaris : Ulises EsterLina
Bendahara : Nurintan P
Seksi
•Seksi Dana : Nurintan P
•Seksi Penata Teknis : Irvan Desdodo ginting
•Seksi Akomodasi : Dodi Pratama
•Seksi Dekorasi : Yurlin Hondro
•Seksi Dokumentasi : Najmi Ariady
•Seksi Konsumsi : Riris
•Seksi Peralatan : Carolus F.C .N
•Seksi Keamanan : Boris Frans
•Seksi perlengkapan : Cintya M
2.5 Estimasi Biaya
PEMASUKAN
Seksi Dana
Osis Rp. 5.000.000,-
Iuran perorangan Rp. 4.000.000,-
Donatur orang tua siswa:
- Kelas X Rp. 5.000.000,-
- Kelas XI Rp. 8.000.000,-
- Kelas 3XII Rp. 3.000.000,-
Kepala Sekolah Rp. 5.000.000,-
Guru dan staf pegawai Rp. 8.000.000,-
Sponsor
- Telkomsel Rp. 10.000.000,-
- Teh botol sosro Rp. 5.000.000,-
- Aqua Rp. 10.000.000,-
- Axis Rp. 5.000.000,-
- Dinas Pendidikan Rp. 10.000.000,-
- Dinas Kebudayaan Rp. 15.000.000,-
Jumlah
Rp.. 9.300.000,-
PENGELUARAN
Seksi Konsumsi
1. Selama Latihan 2 kali pertemuan
Perincian
Biaya
Latiahan Pertama :
- Pemilihan lagu - Aqua 2 kotak Rp. 50.000,-
- Roti 25 bungkus Rp. 50.000,-
- Mengaransemen lagu - Aqua 2 kotak Rp. 50.000,-
- Roti 30 bungkus Rp. 60.000,-
- Membaca Not - Aqua 2 kotak Rp. 50.000,-
- Roti 25 bungkus Rp. 50.000,-
- Makanan Selingan Rp. 40.000,-
Latihan Kedua :
- Mempelajari syair lagu - Aqua 1 kotak Rp. 25.000,-
- Roti 25 bungkus Rp. 25.000,-
- Buah-buahan Rp. 15.000,-
- Gladi bersih - Aqua 2 kotak Rp. 50.000,-
- Roti 50 bungkus Rp. 50.000, - Selingan Rp. 25.000,-
2.Konsumsi acara puncak
Makanan
-Nasi kotak
Siswa (Rp.10.000,- x 800 orang) Rp. 8.000.000,-
Guru (Rp. 15.000,- x 40 orang) Rp. 600.000,-
Undangan (Rp.17.500 x 30 orang) Rp. 525.000,-
Pemain (Rp.15.000 x 5 orang) Rp. 75.000,-
Dan lain-lain (Rp.10.000 x 10 orang) Rp. 100.000,-
Minuman
- Aqua Gelas untuk siswa (Rp.500,- x 800 orang) Rp. 400.000,-
- Aqua botol untuk guru ( Rp. 2.500,- x 40 orang) Rp. 100.000,-
- Sosro untuk undangan (Rp.2.500,- x 30 orang) Rp. 75.000,-
Makanan Selingan
- Buah-buahan Rp. 870.000,-
- Lain-lain Rp. 100.000,-
Jumlah
Rp.11.435.000,-
Seksi Dekorasi
- Bunga panggung Rp. 500.000,-
- Taplak Meja 10 buah Rp. 300.000,-
- Bunga Meja 10 buah Rp. 250.000,-
- Latar panggung Rp. 500.000,-
Jumlah
Rp.1.550.000,-
Seksi Keamanan
- Polisi 10 orang Rp. 2.500.000,-
- Tukang parker 2 orang Rp. 400.000,-
+
Jumlah Rp. 2.900.000,-
Seksi Akomodasi
1. Transportasi
- Selama latihan
Angkot Rp. 10.000,- pulang pergi, 10 x pertemuan Rp. 100.000,-
2.Transportasi bus saat acara
puncak
1 x pertemuan x Rp. 750.000,-
3.Promosi
- Spanduk 3 lembar x Rp. 350.000,- Rp. 1.050.000,-
- Surat Undangan
Siswa Rp.1.000,- x 800 orang Rp. 800.000,-
Guru Rp. 1.500,- x 40 orang Rp. 60.000,-
Undangan Rp. 20.000,- x 30 orang Rp. 60.000,-
Jumlah Rp. 2.820.000,-
Seksi Peralatan
1. Sound System Rp.200.000,- x 8 buah Rp. 1.600.000,-
2. Sewa 7 alat band yang terdiri dari
- Keyboard 1 buah Rp. 750.000,-
- Dram set 1 buah Rp. 500.000,-
- Gitar Listrik 2 buah Rp. 500.000,-
- Mic 5 buah Rp. 500.000,-
- Alat Sederhana:
Maracas, botol, Pianika, gitar, Gendang Rp. 500.000,-
- Tape 1 buah Rp. 150.000,-
3. Teknisi Rp. 500.000,-
Jumlah Rp. 4.100.000,-
Seksi Penata Teknis
1. Lampu sorot 3 buah Rp. 4.500.000,-
2. Lampu untuk penonton 18 buah Rp. 450.000,-
3. Kursi
- Siswa 800 orang Rp. 8.000.000,-
- Guru 40 orang Rp. 8.000.000,-
- Undangan 30 orang Rp. 3.000.000,-
- dan lain-lain (polisi, tukang parkir, pemain) Rp. 400.000,-
4. Taratak
- 1 buah ukuran 5x10 m (Ruang ganti) Rp. 7.500.000,-
- 2 buah ukuran 10x10 m ( panggung &VVIP)
- 2 buah ukuran 15x 20 m ( Guru &siswa)
. Meja 10 buah Rp. 2.000.000,-
Sewa Tempat Rp. 8.000.000,-
Jumlah Rp.10.000.000,-
Pemasukan Rp. 93.000.000,-
Pengeluaran Rp. 66.655.000,-
Gaji seluruh anggota Rp. 15.000.000,-
Dan lain-lain Rp. 10.000.000,-
-
Sisa Rp. 1.345.000,-
( Catatan: Sisa dimasukkan ke
kas osis. )
III. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan ini. Semoga dapat memenuhi harapan kita semua, kami
sangat mengaharapkan dukungan dan partisipasi bapak dan ibu. Atas perhatian
bapak dan ibu kami ucapkan terimakasih.
Bisa tolong bantu buat proposal kegiatan lomba pidato tingkat sma se kota nggak? Plisssss besok tugasnya dikumpul :'(
ReplyDeletemaaf ya ngak bsa bantu soalnya ngak pernah buka blog semenjak kamu komentar jadi ngak liat. :(
ReplyDeleteTerimakasih untuk sharing postingnya ya min.
ReplyDeletePostingannya sangat bermanfaat.
Oh ya, sekedar informasi aja nih. Bagi yang membutuhkan Penyewaan Genset untuk keperluan berbagai acara seperti pernikahan, ulang tahun, atau event lainnya bisa coba hubungi kami Arthur Teknik.
Salam Blogger.