“Barangsiapa melaknat seorang mukmin maka seakan-akan dia membunuhnya.” (HR. Al-Bukhari)
Kata pak_patah sih mulutmu harimaumu. Emank Lisan sungguh sangat berbahaya walau menggerakkannya tak butuh tenaga lebih. Banyak manusia yang terseret dipintu neraka, tersungkur kedinding-dindingnya dan terjungkal kedalamnya gara2 lisan, lidah, mulut dan ucapannya. Naudzubillah.. terkadang kita berbicara hal-hal sepeleh yg sudah dianggap biasa dimata umum, tp bisa jadi perkataan itu dapat mendatangkan murka Allah.
Pernahkah kita mendengar kata2 “eh dasar sialan loe, dasar anak haram loe, hmm. muka kayak bemo aja sok2an bgt, kamu kok goblok bgt sih, gw sumpahin biar miskin loe, dasar kafir, mati aja loe sono, dasar pemalas, dasar pembawa sial, Fu*k, tolol, bego, teroris sialan, dan kata-kata melaknat lainnya” (maaf, ini hanya sekedar contoh).. Astagfirullah. . *hmm.. mungkin hati2 dgn menonton TV kali yaa, kata2 ini banyak didapat di acara TV kita dan byk ditiru sehingga menjadi hal yang biasa diucapkan dalam pergaulan. Kata2 sejenis ini dapat mendatangkan Murka Allah*
“Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela dan bukan orang yang suka melaknat serta bukan orang yang suka bicara jorok dan kotor.” (HR. Al-Bukhari).
“Mencaci maki seorang muslim termasuk perbuatan fasik, dan membunuh sesama muslim adalah tindak kekufuran.” (HR imam al-jamaah, kecuali abu dawus daei inmu mas’ud).
“Orang yang shiddiq tidaklah pantas suka melaknat,” (HR Muslim [2597]).
Melaknat adalah mengutuk, mencela, memvonis sesuatu hal yg belum pasti, dan memaki (pengertian menurut kamus global). Dalam islam, larangan melaknat bukan hanya kepada manusia saja, tapi kita juga dilarang keras oleh Allah untuk melaknat binatang, melaknat benda-benda mati, atau melaknat hari dan zaman.
“Janganlah kalian suka melaknat dengan laknat Allah, dengan kemurkaan-Nya, dan dengan neraka,” (Hasan, HR Abu Dawud [4906]).
kata-kata melaknat emank terdengar sangat sepele dan sudah menjadi kata2 umum dijaman yg modern ini, tapi kita dilarang untuk mengucapkan atau melaknat sesuatu tanpa adanya dasar, fakta, keterangan dari agama bahwa sesuatu tersebut benar adannya (mirip2 memvonis seseorang yang dosannya bisa jadi ghibah, fitnah, ataupun melaknat). Sungguh sangat berbahaya dan tergolong dosa yang AMAT BESAR).
“Orang yang suka melaknat tidak akan menjadi pemberi syafa’at dan tidak pula syuhada pada hari kiamat.” (HR. Muslim).
Untuk itu marilah kita berhati-hati kawans, kita Jangan suka melaknat sesama. Sebab kalau orang yang kita laknat tidak pantas mendapatkan laknat, maka laknat itu akan menimpa diri kita sendiri. Naudzubillah…
“Sesungguhnya seorang hamba apabila melaknat sesuatu, niscaya laknatnya akan naik ke langit, maka tertutuplah pintu-pintu langit hingga ia (laknat -ed) tak dapat masuk, maka kembalilah ia terhujam ke bumi, akan tetapi pintu-pintu bumi pun tertutup untuknya, maka ia berputar-putar ke kanan dan kiri, dan jika tak menemui jalan keluar (menuju sasarannya), maka ia akan tertuju pada orang yang dilaknat jika memang ia pantas untuk dilaknat, akan tetapi jika tidak pantas, maka ia akan kembali kepada orang yang mengucapkan laknat tadi.” (HR. Abu Daud)
Melaknat sesama muslim pada dasarnya hukumnya adalah haram dan itu banyak disepakati para ulama, tetapi ada pengecualian melaknat terhadap orang2 yang memiliki sifat tercela, melaknat orang2 yang mempunyai sifat tercela diperbolehkan dalam agama. Misalnya seperti Semoga Allah melaknat orang-orang kafir, orang-orang zalim,orang-orang yahudi dan nasrani, orang-orang yang fasih dan orang-orang yang menentang hukum Allah dan lain sebagainya.
Oleh karena marilah kita menjaga lisan kita kawans, kita sebagai muslim harus berhati-hati dan waspada dalam bertindak. Lebih-lebih ketika emosi sedang memuncak, harus benar-benar dikendalikan dan jangan sampai keluar kata bersumpah serapah, melaknat, ghibah, fitnah, menggunjing, dll pada orang lain. Apabila hal itu terjadi, berarti kita telah terperosok kejurang yang sangat menyesatkan. Naudzubillah min dzalik.
“Barangsiapa menjamin untukku apa yang ada diantara kedua dagunya (lisan) dan apa yang ada diantara kedua kakinya (kemaluan), maka aku akan menjamin untuknya surga.” (HR. Al-Bukhari).
“Sebaik-baik (kualitas) keislaman kaum mukminin adalah orang yang kaum muslimin merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya. Sebaik-baik (kualitas) keimanan kaum mukminin adalah mereka yang paling baik akhlaqnya…..” (HR. Ath-Thabrani)
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ya Allah, lindungilah kami dari hal-hal yang mendatangkan murkaMu, kuatkanlah iman dan takwa kami untuk selalu menjalankan perintah dan laranganMu..jauhkanlah kami dari siksa api neraka.. Amiinn..
Wa Allahu A’lam…
Comments
Post a Comment